Diawali dengan kick-off oleh Tim MBS, pertandingan final futsal antara MBS melawan Landson dimulai. Suporter dari kedua kubu tak kalah aksi, mereka menunjukkan kebolehannya dalam membuat kreasi yel-yel yang membakar semangat. Kedua kelompok suporter sama-sama melengkapi diri dengan tabuhan drum, membuat suasana GOR Ciracas Jakarta Timur semakin panas.
Babak pertama berlangsung sengit karena kedua tim saling serang dengan kekuatan penuh sehingga membuat penonton berkali-kali tegang setiap kali bola mendekati gawang. Kecepatan serangan kedua belah tim pun sangat mengagumkan. Bisa dikatakan kekuatan Tim Landson dan MBS seimbang sehingga sulit mencetak gol. Jeritan pendukung kedua belah tim terdengar sepanjang babak pertama, mengiringi setiap peluang gol yang tercipta. Pada 5 menit pertama, 2 kali Landson hampir membobol gawang MBS tapi dengan lincah kiper MBS berhasil mempertahankan gawangnya.
Babak pertama berakhir dengan kedudukan seimbang 0-0 membuat pendukung kedua tim harap-harap cemas akan kemenangan timnya. Apapun bisa terjadi pada babak kedua nanti. Babak kedua pun berjalan sulit bagi kedua belah tim, terlihat dari 2 kartu kuning yang diberikan pada Landson. Setelah berhasil menguasai emosi, Tim Landson akhirnya mencetak gol pertama dan satu-satunya pada 2 menit terakhir menjelang pertandingan usai.
Perjuangan yang melelahkan berakhir dan Landson dinobatkan menjadi juara futsal. Piala kemenangan diserahkan oleh Bapak Subowo D. Timboel selaku COO Mensa Group. Inilah buah dari kerja keras dan semangat pantang menyerah. Menurut Bapak Lim Soeyantho selaku Managing Director Landson, kunci keberhasilan tim futsal Landon adalah pengendalian emosi. Bila sesuatu dihadapi dengan tenang dan sporti pasti menemukan jalan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar